ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT DATANG DI RS. AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA, Alamat : Jl. Jend. M. Jusuf No. 57 A Makassar, Telepon : (0411)3617343,3620279,3620280, Fax : (0411)3613914. SEMOGA LEKAS SEMBUH







Sebelum Jadi Kanker
Investor Daily, Minggu, 01 April 2012
Para penderita sirosis harus waspada, mengingat tingginya risiko penyakit ini. Cek USG perlu setiap enam bulan sekali supaya segera mengetahui apabila penyakit berkembang menjadi kanker hati. Apalagi, kanker hati stadium awal tidak menimbulkan gejala.

Sirosis merupakan kelainan hati yang bersifat merata dengan ditandai fibrosis dan perubahan bentuk hati menjadi nodul-nodul (benjolan seperti jerawat). Proses terjadinya sirosis dicetuskan melalui virus, alkohol, perlemakan, dan obat. Radang hati kronik yang menjadi fibrosis berpotensi menjadi sirosis hati.

Spesialis penyakit dalam-konsultan gastroentero hepatologi RS Premier Jatinegara Jakarta, Irsan Hasan, menjelaskan, fibrosis dan sirosis terjadi tanpa gejala. Gejala baru muncul akibat komplikasi sirosis. Misalnya, kelainan di kulit dengan adanya tanda spider naevi dan kelainan di telapak tangan (eritema palmaris), kelainan di perut (pelebaran vena). Komplikasi sirosis hati dapat mengenai seluruh sistem tubuh dengan dinamai sesuai organ yang terkena. Misalnya, sindroma hepatorenal, sindroma hepatopulmonal, kardiomiopati sirosis, dan ensefalopati hepatik.

Komplikasi utama sirosis yaitu ensefalopati hepatik, asites, dan pendarahan varises. Ensefalopati hepatik yakni gangguan kesadaran akibat peningkatan racun yang tidak bisa dimetabolisme hati. Asites yaitu penumpukan cairan di rongga perut, sehingga dapat mengganggu aktivitas. “Pada tahap lanjut, kulit muka penderita sirosis juga menjadi lebih gelap. Kalau livernya bagus, bisa terang lagi,” ujar Irsan, di Jakarta, baru-baru ini.

Untuk itu, Irsan menekankan agar penderita penyakit hati tidak terlalu paranoid terhadap paracetamol. Selama ini pasien menjauhi konsumsi paracetamol lantaran dianggap dapat menyebabkan gagal hati. Padahal, itu hanya terjadi jika konsumsi melebihi dosis. “Di Amerika banyak kasus gagal hati karena mengonsumsi paracetamol lebih dari empat gram atau delapan tablet. Padahal, satu tablet hanya 500 ml. Jangan takut mengonsumsi paracetamol kalau sakit liver,” ujar dia.

Deteksi Dini
Irsan mengatakan, keberadaan penyakit sirosis hati dapat dicek dengan jalan biopsi hati (fibroscan), USG hati, tes darah, dan memperhatikan kelainan fisik. Tes darah untuk mengecek albumin dan globumin, trombosit, stadium (child-pugh A, B, atau C). “Tata laksana sirosis dengan transplantasi hati, terapi komplikasi sirosis, terapi penyakit dasar, dan monitoring. Pengobatan paling baik yakni transplantasi hati. Tapi, kita belum bisa,” ujar dia.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Nila Djuwita F Moeloek mengatakan, ada berbagai pilihan terapi untuk kanker hati, seperti reseksi, transplantasi, cryosurgery, TACE, dan lain-lain. Namun, terapi-terapi tersebut tidak lagi efektif untuk pasien kanker hati stadium lanjut. “Terapi target memegang peranan penting untuk mengendalikan perkembangan kanker demi meningkatkan harapan hidup serta menjaga kualitas hidup pasien selama mungkin,” kata dia dalam siaran pers.

YKI mencatat, Hepatocelular Carcinoma (HCC) merupakan jenis kanker hati yang paling umum, dialami oleh 90% pasien dengan tumor hati ganas. Sayangnya, penyakit ini jarang menunjukkan gejala khas, sehingga 70-80% pasien HCC terdiagnosa pada stadium menengah hingga lanjut. Padahal, rata-rata tingkat keselamatan hidup mereka sangatlah rendah.

Hingga 2008, terhitung lebih dari 13 ribu penderita kanker hati di Indonesia dan lebih dari 12 ribu di antaranya meninggal dunia. Angka ini tentu sangat memprihatinkan karena artinya sebagian besar pasien kanker hati tidak dapat ditolong. Hal ini dikarenakan kebanyakan kasus kanker hati terdeteksi pada tahap lanjut dan tidak jarang di antara mereka yang meninggal dunia kurang dari satu bulan setelah terdiagnosa.

Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah, ahli kanker, perusahaan farmasi, dan kelompok advokasi untuk meringankan beban pasien kanker hati sangatlah dibutuhkan. Demi menjaga harapan hidup dan meningkatkan kepatuhan berobat pasien kanker hati di Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia berupaya meringankan beban pasien kurang mampu melalui program NexPAP (Patients Assistance Program) dan didukung Bayer Indonesia.

Melalui program ini, pasien mendapatkan Sorafenib secara gratis dua bulan sekali selama satu tahun. Sorafenib, yang merupakan satu-satunya terapi yang disetujui untuk HCC stadium lanjut telah terbukti dapat meningkatkan tingkat keselamatan sebanyak 47% dibandingkan plasebo.

Trik-Tips Blog Trick Blog