Pada
sikat gigi terdapat banyak bakteri. Bahkan ketika Anda baru saja
mengeluarkannya dari kemasan, sudah ada bakteri. Setelah digunakan, ada
ratusan ribu bakteri. Setelah beberapa hari penggunaan, ada jutaan
bakteri di sikat gigi Anda. Selain bakteri, sikat gigi juga dapat
menjadi tempat perkembangbiakan jamur, terutama ketika tidak digunakan
untuk sementara waktu dan ditempatkan di ruangan yang lembab. Anda dapat
melihatnya sebagai titik hitam di bulu sikat gigi .
Dalam keadaan
normal, bakteri dan jamur itu tidak dapat membahayakan Anda. Sistem
kekebalan tubuh Anda dapat menangkal mereka ketika masuk melalui mulut.
Namun, ketika jumlahnya terlalu banyak dan kekebalan tubuh Anda menurun,
Anda bisa jatuh sakit. Para ahli bahkan menduga kuman-kuman tersebut
dapat berpindah dan menyebabkan penyakit jantung. Streptococcus Gordonii dan Streptococcus Sanguinis
adalah beberapa bakteri yang menyebabkan infeksi mulut dan
teridentifikasi menjadi faktor yang menyebabkan penyakit jantung. Juga
ketika gusi Anda terluka saat menyikat gigi, peradangan gusi dapat berkembang dengan pesat.
Beberapa tips berikut membantu Anda untuk memastikan bahwa sikat gigi Anda selalu higienis:
1. Ganti sikat gigi yang rusak
Secara
umum, sikat gigi harus diganti dengan yang baru setiap tiga bulan.
Namun, mungkin lebih cepat jika sudah menunjukkan kerusakan. Beberapa
orang menyikat gigi
lebih dari dua kali sehari atau mengerahkan banyak tekanan pada sikat
gigi selama menyikat. Ketika bulunya sudah berantakan maka saatnya untuk
mengganti sikat gigi, meskipun Anda belum memakainya selama tiga bulan.
2. Bilas sebelum dan sesudah penggunaan
Sebelum
menggunakan sikat gigi, bilaslah di bawah keran. Setelah penggunaan,
bilas lagi sebersih mungkin. Akan lebih baik bila Anda membilas dengan
air panas yang mengalir. Alirkan air secara menyeluruh di sekitar
bulu-bulu sikat sehingga semua pasta gigi hilang. Hapus sisa makanan
sebaik mungkin untuk mencegah jamur.
3. Jangan menyimpan di satu tempat
Banyak
orang menempatkan sikat gigi semua anggota keluarga secara bersama-sama
di satu tempat. Hal ini tidak dianjurkan karena bakteri dari sikat gigi
seseorang dapat berpindah ke sikat gigi lain. Jika salah satu anggota
keluarga memiliki penyakit radang tenggorokan atau infeksi mulut maka
yang lain dapat tertulari melalui sikat gigi. Sikat gigi lama yang
mengandung banyak bakteri juga dengan mudah menulari sikat gigi baru
yang relatif bersih.
4. Simpan dengan benar
Sikat gigi
sebaiknya disimpan di lingkungan yang kering, bebas debu dan
berventilasi baik. Tempatkan sikat gigi dalam posisi tegak dalam gelas
dengan kepala sikat menjorok di atas gelas.
Ada sikat gigi yang
dirancang khusus dengan penutup bulu sikat. Penutup itu memang
melindungi bulu sikat gigi dari bersentuhan dengan sikat gigi lain.
Namun penutup itu membuat bulu tetap lembab dan memudahkan bakteri dan
jamur untuk berkembang biak. Hal ini juga berlaku untuk kotak sikat
gigi, yang Anda gunakan untuk menyimpan sikat gigi selama liburan atau
dalam perjalanan. Oleh karena itu, segera keluarkan sikat gigi dari
penyimpanan begitu sampai di tempat tujuan, lalu tempatkan di lingkungan
yang bebas debu dan berventilasi baik.
5. Waspadai toilet
Sikat
gigi dan toilet adalah dua hal yang harus dipisahkan. Namun, kenyataan
sering berbeda. Banyak orang bangun tidur di pagi hari (bahkan masih
setengah tidur), membuang hajat dan kemudian melanjutkan dengan menyikat
gigi, kadang-kadang tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah
menyiram. Bakteri usus Escherichia Coli dapat dengan mudah berpindah ke sikat gigi dengan cara ini. Infeksi E. Coli berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki kekebalan lemah seperti anak-anak, wanita hamil dan orang tua.
Selain
itu, ketika Anda menyiram toilet ada aerosol yang mengapung di udara.
Aerosol adalah campuran dari partikel debu dan tetesan cairan dalam gas.
Bakteri dapat ikut terangkat dari toilet dan mencemari lingkungan
melalui aerosol tersebut. Jika Anda meletakkan sikat gigi di atas
toilet, bakteri-bakteri itu dapat menempel ke sikat gigi Anda. Oleh
karena itu, jangan menempatkan sikat gigi di atas toilet dan tutup
toilet sebelum Anda menyiramnya.
6. Hati-hati dengan bahan kimia
Meskipun
bakteri dan jamur dapat tumbuh pada sikat gigi, Anda tidak dianjurkan
menggunakan bahan kimia untuk membersihkannya. Residu desinfektan akan
tetap berada di bulu sikat gigi. Selama menyikat gigi, zat berbahaya itu
akan terlepas dan berisiko tertelan.
image: source